-->

Notification

×

Iklan

Iklan Display

Debit Sungai Meluap, Jembatan Mulai Tergerus: Polresta Padang Peringatkan Warga Segera Mengungsi

Kamis, 27 November 2025 | November 27, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-27T09:48:33Z
Waka Polresta Padang dan Kapolsek Pauh memantau langsung kondisi sungai yang mengalami kenaikan debit ekstrem.

Padang, MP----- Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Sumatera Barat sejak beberapa hari terakhir kembali memicu bencana banjir dan longsor, terutama di Kota Padang. Salah satu titik paling kritis terpantau di kawasan Batu Busuk, Kecamatan Pauh, yang sejak Rabu malam berada dalam status siaga.

Jembatan di kawasan Batu Busuk mulai tergerus arus kuat pascahujan lebat.

Debit air sungai yang melintasi kawasan tersebut tiba - tiba meningkat drastis. Luapan air bahkan sudah melewati bibir tebing bagian atas, menandakan tekanan aliran yang tak lagi bisa ditahan oleh stabilitas tebing sungai. Kondisi ini mengarah pada potensi banjir bandang jika hujan di hulu tak kunjung mereda.

Waka Polresta Padang menunjuk ke arah sungai yang debit airnya tampak mulai tinggi dan mengkhawatirkan.

Pada Kamis (27/11/2025), Waka Polresta Padang AKBP Faidil Zikri, SH, SiK, M.Si bersama Kapolsek Pauh AKP Nasirwan, SH turun langsung ke lokasi untuk memastikan tingkat ancaman. Dari tinjauan lapangan, tampak arus sungai mengalir sangat deras dengan warna keruh pekat, menandakan adanya material longsor dari kawasan hulu.


Temuan lebih mengkhawatirkan adalah kondisi salah satu jembatan penghubung utama di Batu Busuk. Struktur bagian bawahnya terlihat mulai terkikis arus kuat. Beberapa titik pondasi juga tampak bergeser, menunjukkan jembatan berpotensi mengalami kerusakan serius jika debit air terus meningkat.


“Saya menghimbau masyarakat yang berada dekat bantaran sungai untuk segera mengungsi ke tempat aman. Debit air semakin bertambah, sementara hujan di hulu masih lebat,” tegas AKBP Faidil Zikri.


Ia menambahkan bahwa kondisi ini bukan hanya mengancam rumah warga, tetapi juga keselamatan jiwa. “Segera pindah ke tempat saudara atau lokasi lebih tinggi. Arus sungai sangat deras dan berbahaya. Kami berharap masyarakat sadar betul risiko banjir yang bisa datang mendadak,” ujarnya.


Dari hasil penelusuran sementara di lapangan memperlihatkan adanya kerusakan minor pada beberapa titik tanggul, yang sebelumnya telah dilaporkan warga namun belum tertangani optimal. Selain itu, vegetasi penahan tebing di beberapa sisi sungai tampak hilang akibat aktivitas masyarakat dan longsoran kecil yang terjadi dalam dua bulan terakhir.


Sejumlah warga juga mengaku sudah beberapa kali melaporkan perubahan debit mendadak sejak awal November, terutama setelah hujan intens mengguyur bagian hulu Kecamatan Pauh yang memiliki kemiringan lereng curam.


Sementara itu, berdasarkan kondisi visual di lokasi, aparat menduga endapan material dari hulu berpotensi menahan aliran di beberapa titik, menciptakan “dam alam” sementara yang sewaktu-waktu dapat jebol pemicu klasik banjir bandang.


Petugas kepolisian bersama tim gabungan BPBD masih bersiaga untuk memonitor kondisi sungai. Peringatan dini kepada warga wilayah Pauh, Lubuk Minturun, dan beberapa titik dekat aliran sungai telah dikeluarkan.


Hingga berita ini diturunkan, hujan di kawasan hulu masih berlangsung, dan jembatan yang tergerus terus dalam pemantauan ketat. Aparat membuka kemungkinan untuk menutup akses jembatan jika kerusakan bertambah parah.

(Red-mp)

×
Berita Terbaru Update