![]() |
| Petugas BPBD bersama warga setempat meninjau jembatan yang terputus akibat banjir besar di Padang Pariaman. |
Padang Pariaman, MP----- Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman merilis data sementara mengenai kerusakan infrastruktur dan sektor vital lainnya akibat bencana hidrometeorologi yang melanda wilayah itu sejak Jumat (21/11/2025) hingga Sabtu (29/11/2025).
Dalam rapat koordinasi penanganan bencana, Sekretaris Daerah Padang Pariaman Rudi Repenaldi Rilis memaparkan bahwa banjir dan longsor selama sepekan telah menimbulkan dampak signifikan pada jembatan, jalan, permukiman, fasilitas publik, hingga lahan pertanian dan perikanan masyarakat.
“Pendataan masih terus dilakukan di seluruh kecamatan terdampak. Banyak lokasi yang baru bisa diakses setelah air surut atau material longsor dibersihkan,” ujar Rudi.
Rincian Kerusakan Sementara:
Jembatan rusak: 17 unit, termasuk 4 unit putus total.
Jalan rusak: 16 ruas, 4 di antaranya terban dan tidak bisa dilalui.
Irigasi rusak: 24 unit, berdampak pada suplai air pertanian.
Sekolah rusak: 5 unit, mengganggu proses belajar-mengajar.
Rumah ibadah rusak: 9 unit.
Rumah penduduk rusak: 57 unit dengan tingkat kerusakan ringan hingga berat.
Rumah hanyut: 34 unit tersapu arus banjir.
Lahan pertanian terdampak: 393,5 ha sawah dan 116,25 ha ladang jagung.
Kelompok usaha perikanan terdampak: 25 kelompok, beberapa tambak jebol atau terendam.
Pemerintah daerah kini mempercepat koordinasi dengan BPBD, TNI–Polri, serta perangkat nagari untuk memastikan proses pendataan, evakuasi, dan penyaluran bantuan berjalan cepat dan merata. Upaya penanganan darurat juga diprioritaskan mengingat banyaknya fasilitas umum dan rumah warga yang membutuhkan intervensi segera.
Di tengah kondisi sulit, semangat gotong-royong masyarakat tetap terlihat. Warga saling membantu membuka akses jalan, membersihkan material lumpur, hingga mendirikan dapur umum di beberapa titik.
Pemerintah memastikan bahwa pemulihan awal akan terus dilakukan sambil menunggu finalisasi data kerusakan di lapangan.
(*)
