![]() |
| Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Pesisir Selatan, di Jalan Adinegoro Painan |
Pesisir Selatan, MP----- Kelangkaan pupuk kembali mencuat di Pesisir Selatan, meninggalkan keresahan mendalam di kalangan petani. Harga pupuk yang sebelumnya melejit di atas HET kini dilaporkan mulai terkendali, namun masalah utama justru terletak pada keterlambatan distribusi dari pihak distributor.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Pesisir Selatan, Hendro Kurniawan, mengungkapkan kondisi ini kepada wartawan melalui sambungan telepon, Kamis (4/12/2025). Ia menegaskan bahwa persoalan pupuk bukan hanya soal harga, tetapi rantai distribusi yang macet dan tidak sinkron dengan jadwal tanam. “Masalah pupuk ini sebenarnya sudah lama mengemuka. Kelangkaan sering terjadi, dan kalaupun ada di kios, harganya lebih tinggi dari HET,” ungkap Hendro.
Pernyataan itu disampaikan Hendro di sela sikap tegasnya selaku PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) Program Optimasi Lahan yang tengah menindaklanjuti informasi terkait adanya dugaan oknum PPL (Petugas Penyuluh Lapangan) melakukan pemotongan sebesar 15 persen dana dari pagu anggaran yang diterima masing - masing kelompok tani di Kabupaten Pesisir Selatan. Ia menyatakan sedang menelusuri informasi tersebut. “Hari ini rencananya kita selesaikan dengan pihak terkait, walau lokasinya belum jelas. Saya sedang menelusurinya,” tegasnya.
Distribusi Macet, Petani Tertekan
Meski Dinas Pertanian sudah menindaklanjuti isu harga, persoalan distribusi masih jauh dari tuntas. Hendro mengungkapkan sejumlah kecamatan belum menerima pupuk meski pembayaran telah dilakukan hingga 25 hari lalu.
“Saya sudah telepon pihak PI (Pupuk Indonesia-red). Mereka bilang tergantung bongkar muat di pelabuhan. Tapi ini sudah tiga hari cuaca cerah, petani sedang butuh pupuk,” keluh Hendro.
Ia melihat sendiri bagaimana petani mulai menjerit karena stok pupuk di kios benar - benar kosong. “Kurang nyaman rasanya melihat petani kita kesulitan seperti ini,” katanya.
Setiap kali pupuk sampai, stok langsung habis dalam hitungan jam. Kondisi ini menandakan ketidakseimbangan pasokan dibanding kebutuhan di lapangan.
Harga Sudah Terkendali, Tapi Distribusi Masih Rapuh
Hendro menyebut bahwa harga sudah kembali ke HET setelah Dinas Pertanian melakukan penertiban di tingkat kios, menindaklanjuti arahan Novermal Yuska, Anggota DPRD Pessel dari Fraksi PAN. “Alhamdulillah kini banyak kios sudah menjual sesuai HET,” ujarnya.
Dinas Pertanian Pesisir Selatan juga telah melakukan koordinasi dengan Pupuk Indonesia agar penyaluran dipercepat. Hendro menyebut perusahaan itu berjanji mengirim pasokan dalam waktu dekat.
“Kami sedang menunggu pembuktian dari Pupuk Indonesia. Dalam beberapa hari ini mereka janji mengirim. Saya cek terus ke lapangan apakah benar pupuk itu sudah datang,” tutup Hendro.
(Red-mp)
