![]() |
| Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono |
Bungo, MP----- Kemacetan panjang mengular di depan SPBU Pal 3 Muara Bungo, Selasa siang, bukan semata karena tingginya kebutuhan BBM. Di balik antrean yang menyesakkan itu, diduga berlangsung praktik kecurangan para pelansir yang memanfaatkan celah pengawasan.
Keluhan warga yang sudah berulang akhirnya mendapat respons cepat. Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono turun langsung ke lokasi setelah dirinya ikut terjebak dalam antrean panjang saat melintas. Tanpa menunggu laporan tertulis, Kapolres turun dari kendaraan dan langsung mengatur arus lalu lintas sambil memerintahkan jajarannya melakukan pemeriksaan menyeluruh.
Di lapangan, dugaan warga terbukti. Satu per satu kendaraan yang mengantre diperiksa oleh personel Samapta, dan berbagai modus kecurangan terungkap. Mulai dari barcode MyPertamina yang tidak sesuai nomor polisi, tangki modifikasi berkapasitas lebih besar, hingga kendaraan tanpa surat lengkap.
Beberapa pelansir bahkan kabur meninggalkan kendaraan mereka saat mengetahui ada pemeriksaan. Petugas segera mengamankan kendaraan tersebut untuk dibawa ke Polres Bungo. Total 10 kendaraan diamankan, sebagian besar diduga kuat digunakan untuk aktivitas pengisian berulang BBM bersubsidi.
Selain menindak para pelanggar, Kapolres juga menegur keras pengelola SPBU Pal 3. Ia menegaskan bahwa SPBU tidak boleh melayani transaksi BBM bersubsidi kepada kendaraan yang data kendaraannya tidak sesuai. Ia menuntut pengawasan ketat agar subsidi pemerintah tepat sasaran.
“BBM bersubsidi ini hak masyarakat yang berhak, bukan untuk diperjualbelikan kembali. Pengelola SPBU wajib mematuhi aturan. Jika ditemukan pelanggaran lagi, kami akan proses lebih jauh,” tegas Kapolres.
Penertiban ini diharapkan menjadi efek jera, sekaligus memutus rantai penyalahgunaan subsidi yang selama ini merugikan publik dan memicu kemacetan berkepanjangan di sekitar SPBU.
(*)
