![]() |
Pagar dan lantai teras rumah dinas dokter RSUP DR. M. Djamil Padang sudah hancur dan ambrol masuk ke dalam saluran, gagang kunci pintu sudah copot |
Lama tidak dihuni, rumah dinas dokter RSUP DR. M. Djamil Padang terlihat memprihatinkan, kaca jendela pecah, gagang kunci pintu rusak, bahkan pintu garasi juga hilang. Parahnya lagi, lantai teras dibagian belakang berikut pagarnya sudah ambrol masuk ke dalam saluran, sedangkan pengikisan material disekitar bangunan terus terjadi, jika tidak segera diatasi, diperkirakan kerusakan lebih parah lagi pada bangunan bakal terjadi.
![]() |
Gedung RSUP. DR. M. Djamil Padang |
Padang, MP----- Aset Kementerian Kesehatan yang dikelola oleh RSUP (Rumah Sakit Umum Pusat) DR. M. Djamil Padang, berupa rumah dinas peristirahatan dokter yang terletak di ujung jembatan kembar Jalan Andalas, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, terlihat dalam keadaan tidak terurus dan terawat. Kondisi fisik bangunan sudah mulai menurun dan rusak, bahkan perkarangan ditutupi rumput belukar. Menurut informasi yang dihimpun dari masyarakat, kondisi tersebut sudah berlangsung dalam waktu yang lama ?
Dari pantauan media mp dilokasi, pada Senin 10 Maret 2025, rumah peristirahatan dokter RSUP DR. M. Djamil Padang, yang bersebelahan letaknya dengan banjir kanal itu, dari bagian depan halaman atau pekarangan terlihat sudah ditutupi rumput setinggi pinggang orang dewasa, sedangkan cat bangunan sudah kusam.
Tidak itu saja, kaca - kaca jendela sudah pecah, kunci pintu pun sudah rusak, bahkan pintu garasinya sudah hilang. Ironisnya, lantai teras dibagian belakang berikut pagarnya sudah ambrol masuk ke dalam saluran, bahkan di bagian lainnya lantai teras sudah retak - ratak, disinyalir hal itu akibat adanya pengikisan tanah, dikawatirkan jika dibiarkan akan berdampak kerusakan parah pada konstruksi bangunanan.
Dodi masyarakat setempat, kepada media mp menuturkan, rumah peristirahatan dokter RSUP DR. M. Djamil Padang, lebih dua tahun ini tidak terlihat ada orang yang menempati. " Lama juga rumah itu kosong, saya perkirakan lebih dua tahun ini tidak ditempati " katanya, Senin 10 Maret 2025.
Melihat aset pemerintah tidak terawat seperti itu, membuat masyarakat jadi bertanya - tanya, kenapa pihak RSUP DR. M. Djamil Padang selaku pemilik bangunan tidak melakukan perawatan. " Kerusakan fisik telah terjadi, lihatlah pagar beton dibelakang rusak parah sampai hancur masuk ke saluran, bahkan lantai teras juga hancur, mungkin saja sebentar lagi bangunannya ikut ambruk karena terus terus dikikis air " katanya lagi.
Tokoh masyarakat setempat, Sureski juga menyoroti aset pemerintah itu, menurutnya pihak RSUP DR. M. Djamil terkesan abai merawat bangunan ini, padahal dana yang dikeluarkan untuk pembangunannya cukup besar. Bahkan setiap tahun dianggarkan perawatan terhadap asetnya tersebut, namun kenyataan dilapangan bangunan terabaikan seperti saat ini fisiknya sudah mulai rusak dan sebagian telah hancur.
" Saya juga heran kenapa aset pemerintah dibawah pengelolaan RSUP DR. M. Djamil Padang tidak dikelola dan dipelihara dengan baik, sehingga dibiarkan kosong dan terlantar tidak terurus seperti saat ini. Padahal anggaran rutin perawatan selalu ada setiap tahunnya, tapi tidak menyentuh fisik bangunan, sehingga kerusakan parah terjadi, pagar serta lantai teras hancur masuk saluran, tidak lama lagi bisa merembet ke bangunan, karena air terus mengikis material disekitar bangunan " kata Pak RT ini.
Pasca diberitakan pada bulan Maret lalu, lokasi disekitar bangunan telah terlihat dibersihkan, rumput yang menutupi perkarangan telah ditebas, namun kerusakan fisik pada bangunan belum dilakukan perbaikan, seperti terpantau pada Rabu 14 Mei 2025.
Menanggapi hal tersebut, RSUP DR. M. Djamil Padang, melalui Manager Hukum dan Humas, Nova Afriani, SH. MH, menerangkan, bahwa sebelumnya aset itu memang sudah dimanfaatkan untuk rumah dinas, terakhir ditempati pada tahun 2023 oleh dokter Musbar. " Setelah beliau pensiun, sampai sekarang memang masih kosong " kata Nova yang didampingi juga oleh Riki staf humas, Jumat 16 Mei 2025.
Pada kesempatan itu, Nova terkesan menipis pandangan masyarakat tersebut, menurutnya secara fisik memang kelihatan tidak seperti terawat, karena rumah itu dalam kondisi tidak ada yang menghuni. " Mungkin sehari, dua hari saja, pasti sudah nampak. Apalagi sampai saat ini, dari 2023 itu, memang belum ada yang menempati, yang ditawarkan ke situ rata - rata pegawai sudah punya rumah, makanya sampai hari ini belum ada yang menghuni " sebutnya.
Untuk dana perawatan, kata Nova, ada didalam tiap pengalokasian anggaran, tapi karena lebih untuk pelayanan, jadi alokasi dana itu lebih dimanfaatkan kepada pelayanan. " Ketika kita butuh layanan yang resito misalnya pengadaan obat, jadi alokasi dana itu bisa mungkin digunakan untuk pelayanan " ulasnya.
Walaupun dibenarkan nya ada anggaran perawatan, tapi Nova terkesan ragu mengutarakan. " Dianggarkan ada, tapi itu kan karena memang kondisinya, misalnya untuk perawatan cs kesitu, itu ada dilakukan, cuma mungkin pemeliharaan secara fisik, renovasi itu memang tidak dilakukan, namanya rumah tinggal, kalau rumah tinggal tentukan memang kadang seminggu saja sudah nampak rumputnya " ulasnya lagi.
Dijelaskan Nova, bahwa proses penganggaran di RSUP DR. M. Djamil Padang itu, masing - masing unit mengajukan untuk alokasi. " Tapi kan itu artinya, kita BLU ini kan pendapatan itu dari operasional rumah sakit, layanan. Artinya, ini uangnya belum ada nih, tapi kita alokasikan, ketika itu nanti kita membutuhkan itu dengan kondisi layanan yang lebih memerlukan, misalnya dengan ada hal - hal yang lebih Sito untuk layanan, tentu itu di lebih diutamakan dulu " kata Nova.
Kedepan akan dilakukan perbaikan pada kerusakan yang ada, serta pemeliharaan lebih dioptimalkan. " Terakhir kemaren kita minta perpanjangan 5 tahun kedepan, tentu kalau sudah ada jawaban, pasti pemeliharaannya lebih dioptimalkan lagi. Kemaren sudah survei dari BMN, sudah mencek apa yang perlu dilakukan renovasi, atau pergantian pagar, jendela, itu sudah di cek " pungkasnya. (Rj/mp)