![]() |
Menjaga kenyamanan berlalu lintas, aspal badan jalan yang rusak tengah diperbaiki di sepanjang jalan Bypass Kota Padang |
Padang, MP----- Jalan nasional sepanjang 113,8 km di wilayah PPK 2.1 Satker PJN Wilayah 2, BPJN Sumbar, kondisi jalan dalam kemantapan 91 persen. Walaupun dengan anggaran yang terbatas pada tahun 2025 ini, kondisi jalan nasional harus tetap terjaga dan terpelihara agar selalu memberi rasa aman serta nyaman dalam berlalu lintas.
![]() |
Alat berat terlihat dikerahkan mendukung kegiatan pemeliharaan di jalan Bypass Kota Padang |
Saat ini, kegiatan pemeliharaan di jalan bypass Kota Padang terlihat sedang dilakukan, aspal yang melendut, yang rusak, dan berlobang diperbaiki. Setidaknya untuk menjaga stabilitas lalulintas dijalan nasional, kata Zulfikar Kurniawan, PPK 2.1 kepada wartawan yang ditemui disela kesibukannya memantau kegiatan di jalan bypass Kota Padang, pada hari Selasa 29 Juli 2025.
Pria berkulit hitam manis ini, menuturkan, bahwa ada kondisi yang membuat aspal badan jalan cepat mengalami kerusakan salah satunya disebabkan oleh mobil ODOL (Over Dimension Over Loading) yang beroperasi melintasi jalan nasional untuk proyek supreme energy di Solok. " Kerusakan jalan rata - rata terjadi dekat tikungan dekat pasar Silungkang, kita leveling ulang, kita benahi kembali, tapi itu tidak banyak, " kata sosok yang juga pernah bertugas di Propinsi Gorontalo ini.
Dikatakannya, kegiatan pemeliharaan jalan ini dilakukan di sepanjang 113,8 km, karena masih efisiensi anggaran oleh pemerintah sehingga dengan anggaran masih terbatas penanganan dilakukan lebih pada yang rusak berat untuk segera diperbaiki. " Dengan keadaan kondisi keuangan sekarang, kita tetap menjaga kemantapan jalan nasional yang ada. Lambat laun kalau kita tidak menambah kemantapan, kondisinya bakal turun, " ungkapnya.
Yang sudah diperbaiki sekarang ini dijaga lapisnya, misalnya yang sudah dilakukan pemeliharaan lapisnya itu harus dijaga dengan melakukan pelapisan ulang agar menambah kemantapan jalan nasional. Untuk kegiatan kedepan diharapkan menambah lapis itu, karena saat ini kegiatan pelapisan belum bisa dilakukan karena efisiensi anggaran.
" Tantangan dihadapi dilapangan sama saja sewaktu bertugas di Aceh dengan di Sumbar ini, hanya bedanya jumlah kendaraan, kalau disini (Sumbar-red) kendaraan lebih banyak, disana (Aceh-red) kurang, truk besarnya tidak banyak, " tutur Zulfikar Kurniawan yang mulai bertugas sejak akhir bulan Februari 2025, di Sumbar. (mp/my)