Jakarta, MP----- Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus memperkuat program dukungan ketahanan air dan pangan di Provinsi Kalimantan Barat melalui pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur sumber daya air di wilayah Sungai Kapuas.
Menteri PU Dody Hanggodo menekankan pentingnya infrastruktur sumber daya air dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Menteri Dody mengingatkan pentingnya pembangunan infrastruktur sumber daya air yang kokoh, baik secara fisik maupun visi, untuk menghadapi urbanisasi dan perubahan iklim.
Tahun 2025, wilayah Sungai Kapuas berfokus pada pelaksanaan pengembangan dan rehabilitasi jaringan irigasi serta rawa, operasi dan pemeliharaan infrastruktur sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air.
Langkah-langkah tersebut merupakan bagian dari upaya jangka panjang Pemerintah dalam menjaga fungsi dan kapasitas infrastruktur irigasi agar tetap optimal membangun ketahanan wilayah terhadap bencana hidrometeorologi dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal berbasis pertanian.
Kegiatan pengembangan dan rehabilitasi jaringan irigasi yang dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan ketersediaan air bagi lahan pertanian diantaranya peningkatan Daerah Irigasi Rawa (DIR) Teluk Batang Komplek di Kabupaten Kayong Utara, serta pembangunan bangunan dan pintu air irigasi pada DIR di Kabupaten Ketapang, Kubu Raya, dan Sambas. Selain itu, dilakukan juga rehabilitasi jaringan irigasi tahap I dan rehabilitasi jaringan utama tahap II pada DI/DIR kewenangan daerah di Kalimantan Barat.
Kemudian, untuk kegiatan pemeliharaan berkala secara mekanis dilakukan di 12 lokasi strategis, yaitu: DIR Kubu Komplek Kabupaten Kubu Raya, DIR Teluk Bayur Kabupaten Kubu Raya, DIR Sebubus Komplek Kabupaten Sambas, DIR Sarang Burung Komplek Kabupaten Sambas, DIR Pimpinan Komplek Kabupaten Sambas, DIR Pemangkat Komplek Kabupaten Sambas, DIR Sebangkau Komplek Kabupaten Sambas, DIR Selakau Komplek Kabupaten Sambas, DIR Semelagi Komplek Kabupaten Sambas, DIR Pematang Gadung I Kabupaten Ketapang, DIR Pematang Gadung II Kabupaten Ketapang, dan DIR Sungai Kinjil Kabupaten Ketapang.
“Sedangkan untuk kegiatan pengendalian daya rusak air, selain untuk mendukung ketahanan air dan pangan, kegiatan ini juga ditujukan untuk mengurangi risiko bencana banjir yang kerap terjadi di wilayah Sungai Kapuas dan anak sungainya,”kata Kepala BWS Kalimantan I Pontianak Pramono.
Pengendalian daya rusak air di wilayah Sungai Kapuas tersebut dilaksanakan melalui penanganan banjir di Sungai Melawi yang merupakan anak Sungai Kapuas, penanganan banjir di jalur Trans Kalimantan, serta pemeliharaan berkala drainase utama perkotaan. (*/B.kompu)