Bahu Jalan Provinsi di Dharmasraya Cepat Rusak, Warga Pertanyakan Kualitas
![]() |
| Bahu Jalan Provinsi di Dharmasraya Baru Dua Minggu Dikerjakan Sudah Rusak, Warga Pertanyakan Kualitas Proyek |
Dharmasraya, MP----- Proyek penanganan bahu jalan provinsi oleh Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Provinsi Sumatera Barat di Kabupaten Dharmasraya menuai sorotan warga. Pasalnya, rigid beton bahu jalan yang baru dua minggu selesai dikerjakan sudah tampak retak dan hancur di sejumlah titik.
![]() |
| Lapisan Pasir Kerikil Berserakan Lapisan Atas Permukaan Beton Bahu Jalan |
“Sekitar dua minggu lalu baru selesai dicor, tapi sekarang saya tidak tahu di lokasi mana lagi orang bekerja,” ujar Dewi, warga Nagari Sialang Gaung, ketika ditemui momenpembaruan.com, Senin (13/10/2025).
![]() |
| Riggit Beton Bahu Jalan Rusak, Padahal Baru Dua Minggu Dikerjakan |
Senada dengan itu, Cit, warga Poros Tarantang, Kecamatan Koto Baru, juga mengaku heran melihat kondisi beton bahu jalan yang sudah rusak meski baru selesai dikerjakan.
“Saya juga heran, baru sebulan betonnya sudah berserakan,” katanya.
![]() |
| Warga Berkendara Pada Jalan Provinsi Namun Disayangkan Baru Selesai Riggit Beton Bahu Jalan Rusak |
Warga menilai kondisi ini mencerminkan lemahnya pengawasan serta kualitas pekerjaan proyek yang dilaksanakan oleh Dinas BMCKTR Sumbar. Mereka mempertanyakan tanggung jawab pihak kontraktor dan dinas terkait, mengingat proyek tersebut menggunakan dana publik.
PPK Belum Tanggapi Konfirmasi
Upaya konfirmasi yang dilakukan momenpembaruan.com kepada Risman, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek dari Dinas BMCKTR Sumbar, belum membuahkan hasil. Pesan melalui WhatsApp tidak dibalas, dan panggilan telepon juga tidak direspons hingga berita ini diturunkan.
Pengawas: Beton Rusak Karena Dilindas Mobil Besar
Sementara itu, Ario Fadli, pengawas dari Dinas BMCKTR Sumbar, menyampaikan bahwa kerusakan bahu jalan sudah diperbaiki.
“Saya menerima informasi dari Pak Risman (PPK), dan laporan itu sudah kami tindaklanjuti di lapangan. Beton bahu jalan yang rusak sudah kami benahi,” kata Ario melalui pesan WhatsApp kepada momenpembaruan.com.
Menurutnya, penyebab utama kerusakan adalah dilindas kendaraan besar ketika umur beton belum cukup kuat.
“Jalan di sini sempit dan lalu lintas cukup padat, terutama malam hari. Mobil besar melindas bahu jalan yang masih muda, akibatnya beton retak dan hancur,” jelasnya.
Untuk mencegah kerusakan serupa, pihaknya telah memasang rambu-rambu dan batu besar di sisi jalan sebagai pembatas agar kendaraan tidak melintas di atas bahu beton tersebut. “Batu-batu itu akan diangkat kembali setelah umur beton mencapai kekuatan optimal,” ujarnya.
Warga Harap Ada Pengawasan Ketat
Masyarakat berharap Dinas BMCKTR Sumbar melakukan pengawasan lebih ketat terhadap pelaksanaan proyek agar mutu pekerjaan terjamin.
“Kalau pekerjaan seperti ini terus dibiarkan, yang rugi masyarakat juga. Duit negara habis, hasilnya tidak bertahan lama,” ucap salah seorang warga di lokasi. (Rj/mp)



