![]() |
Pengerjaan parapet mulai rampung terlihat di lokasi Selayo |
Solok, MP — Pembangunan pengendalian banjir Batang Lembang di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat, menunjukkan progres menggembirakan. Pemerintah Kabupaten Solok menilai pelaksanaan proyek ini berjalan baik, meski koordinasi antar daerah masih perlu ditingkatkan.
![]() |
Pembangunan pengendalian banjir Batang Lembang di lokasi Selayo |
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Kabupaten Solok, Febrian Yurismanto, ST, menyampaikan hal tersebut saat dihubungi momenpembaruan.com, Senin (13/10/2025).
“Pembangunan sudah berjalan dengan baik. Hanya koordinasi ke daerah saja yang perlu ditingkatkan,” ujar Febrian.
Menurut Febrian, sejauh ini pembangunan pengendalian banjir Batang Lembang, memberi dampak positif penanggulangan banjir. Pembangunan saat ini belum semuanya rampung ditangani, perlu anggaran lagi ditahun selanjutnya untuk menuntaskan normalisasi sungai Batang Lembang.
" Sungai Batang Lembang ini panjang, sehingga tidak bisa tuntas dikerjakan dalam satu tahun anggaran, dan kami berharap tahun depan ada anggarannya kembali, karena manfaat proyek pengendalian banjir terasa sekali bagi masyarakat dalam mengatasi banjir selama ini, " ulasnya.
Proyek pengendalian banjir Batang Lembang melibatkan tiga titik utama, yakni Selayo, KTK (Kubu Tampai Karambia), dan Anam Suku. Pelaksana lapangan, Roby Tukabea, menyebut rata-rata progres pengerjaan di ketiga lokasi tersebut telah mencapai 70–80 persen.
Menurut Roby, tantangan terbesar di lapangan adalah cuaca. Ketika hujan lebat, debit air meningkat dan menghambat pekerjaan.
“Kalau hujan, air sungai besar dan material bisa hanyut. Tapi kalau cerah, pekerjaan kita percepat, bahkan sampai lembur,” jelasnya.
Di lokasi Selayo, pengerjaan parapet atau dinding penahan tanah sepanjang 500 meter sudah hampir rampung. Tahap pertama tersisa 50 meter, dan tahap kedua tinggal 30 meter. Setelah itu, pekerjaan akan difokuskan pada perapian tanggul dan jalan.
Sementara di KTK, progres sudah mendekati 80 persen. Dari total panjang parapet 160 meter, tahap pertama menyisakan 24 meter dan tahap kedua 30–40 meter. Adapun di Anam Suku, parapet sepanjang 400 meter kini tinggal 24 meter di tahap pertama dan 80 meter di tahap kedua.
“Parapet ini berfungsi menahan luapan air sungai agar tidak membanjiri pemukiman warga,” terang Roby.
Ia menambahkan, masyarakat sekitar sangat mendukung proyek ini karena sudah merasakan manfaatnya.
“Beberapa hari lalu hujan deras, biasanya air meluap ke rumah warga. Sekarang sudah aman sejak ada pembangunan ini,” katanya.
Proyek pengendalian banjir Batang Lembang diharapkan mampu melindungi kawasan padat penduduk di Kota dan Kabupaten Solok dari ancaman banjir yang kerap terjadi setiap musim hujan. (Rj/mp)