Karanganyar, MP----- Bendungan Jlantah resmi menjadi tumpuan baru sektor pertanian di Kabupaten Karanganyar. Infrastruktur strategis ini mengubah pola pengairan yang selama ini mengandalkan tadah hujan menjadi sistem yang jauh lebih teratur dan berkelanjutan. Dengan kapasitas tampung mencapai ±10,97 juta m³, bendungan ini diproyeksikan mampu mengairi 1.494 hektar lahan persawahan sekaligus mengurangi potensi banjir di wilayah hilir.
![]() |
| Bendungan Jlantah siap memperkuat irigasi dan layanan air baku bagi masyarakat Karanganyar. |
Tidak hanya fokus pada irigasi, Bendungan Jlantah juga menyiapkan manfaat lain bagi masyarakat. Ketersediaan air baku sebesar 150 liter per detik diperkirakan dapat meningkatkan kualitas layanan air bersih, termasuk untuk kebutuhan domestik serta pengembangan kawasan sekitar. Selain itu, potensi agrowisata mulai dilirik sebagai nilai tambah yang dapat menggerakkan ekonomi lokal.
Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan bahwa optimalisasi fungsi bendungan menjadi prioritas Kementerian Pekerjaan Umum saat ini. Menurutnya, setiap bendungan yang dibangun harus mampu menghadirkan manfaat langsung bagi petani dan masyarakat luas.
Pembangunan Bendungan Jlantah merupakan bagian dari rangkaian program “Setahun Bekerja, Bergerak – Berdampak” dalam mewujudkan ASTA CITA Presiden Prabowo Subianto yang berfokus pada peningkatan ketahanan pangan nasional.
Dengan beroperasinya bendungan ini, Karanganyar diharapkan mampu memperkuat produktivitas pertanian dan membuka peluang ekonomi baru bagi daerah, menjadikannya contoh nyata bagaimana infrastruktur dapat menghadirkan perubahan yang berdampak bagi kehidupan masyarakat.
(bakom.ri/mp)

