-->

Notification

×

Iklan

Iklan Display

“Dari Daging ke Kuah, Semua Nikmat di Sate Paris”

Senin, 03 November 2025 | November 03, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-03T12:33:25Z
Usai menikmati sate, pengunjung Sate Paris bersantai menikmati suasana.

Padang, MP — Malam belum larut, tapi Sate Paris sudah jadi sasaran serbu para pencinta kuliner pedas di Padang. Bayangkan saja, dalam satu malam, 2 kilogram daging sapi, satu ekor ayam, dan 200 ketupat ludes terjual. Itu belum termasuk deretan lauk pelengkap seperti telur puyuh, kulit ayam, gajebo (lemak sapi khas Minang), ceker, usus, hingga lokan yang ikut meramaikan menu.


Sensasi kuahnya yang pedas ditambah taburan kacang lembut di dalamnya menjadi rahasia kenikmatan Sate Paris. Tak heran, setiap suapannya membuat pelanggan seperti diajak menari oleh rasa gurih, pedas, dan nikmat dalam satu tusukan sate.


Lokasinya pun mudah dijangkau tepat di Jalan Jhoni Anwar, sebelum rel kereta api jika datang dari arah Simpang Empat Khatib Sulaiman menuju Lapai. Tak jarang, antrean pun terlihat mengular menjelang tengah malam.


“Kita buka sampai pukul 00.30 WIB, dan libur dua minggu sekali,” kata Ajo Johan, pengelola Sate Paris yang telah enam tahun menggeluti usaha ini. Tiga tahun di lokasi saat ini, dan sebelumnya lima tahun di Kampus Bung Hatta.


Soal omzet? “Rata-rata satu juta rupiah per malam,” katanya santai.


Bahkan, Rajo Alam, pelanggan baru yang awalnya ragu, kini mengaku ketagihan. “Kuahnya kacau! Pedasnya pas, rasa kacangnya bikin beda. Mantap kali!” ujarnya dengan semangat.


Sate Paris, dengan segala keunikannya, seolah menjadi bukti bahwa cita rasa pedas tak pernah gagal memikat lidah orang Minang. (Red)

×
Berita Terbaru Update