![]() |
| Pekerja menghampar aspal di lokasi yang masih lembab akibat hujan. |
Pesisir Selatan, MP----- Pekerjaan patching atau penutupan lubang di ruas Jalan Padang - Painan kembali menjadi sorotan publik. Proyek yang disinyalir dikerjakan oleh PT Dekky Karya Bestari itu terpantau tetap melakukan pengaspalan meskipun lokasi kerap diguyur hujan pada Minggu, 23 November 2025, tepatnya di KM 39, Jalan Raya Padang - Painan, Nagari Barung - Barung Belantai, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Dalam pantauan di lapangan, pekerja tetap menghampar aspal di atas permukaan jalan yang lembab. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan masyarakat terkait kualitas hasil patching, mengingat air merupakan faktor utama yang dapat merusak daya rekat aspal.
Pelaksana Lapangan, Joni Aprison, yang dikonfirmasi terkait pengerjaan di tengah cuaca penghujan, mengakui sulitnya mencari waktu ideal selama musim penghujan. Namun ia menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan antisipasi.
“Kita sulit bekerja bulan ini karena selalu mendapati cuaca hujan. Tapi sebelum diaspal, kita sudah mengantisipasi dengan menyiapkan kompresor untuk membersihkan dan mengeringkan lokasi yang akan kita aspal,” jelasnya.
Meski demikian, sejumlah pihak masih mempertanyakan apakah pengeringan menggunakan kompresor sudah memenuhi kaidah teknis sebagaimana standar pekerjaan patching. Sebab, standar umum mengharuskan permukaan benar - benar kering agar aspal dapat melekat sempurna dan tidak cepat rusak.
Publik kini menunggu penjelasan lebih lanjut dari pihak terkait mengenai metode, pengawasan, serta kualitas hasil pekerjaan patching tersebut. Apakah aspal yang dihampar dalam kondisi cuaca basah dapat memenuhi standar mutu yang ditetapkan?
(Red-mp)
