-->

Notification

×

Iklan

Iklan Display

Bencana Hidrometeorologi Ganggu Proyek Pengendalian Banjir di Sumbar, Pekerjaan Sempat Terhenti Sepekan

Selasa, 09 Desember 2025 | Desember 09, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-12-09T10:14:28Z
PPK Faizar Rahman saat memberikan penjelasan kepada media di Kantor BWSS V Padang terkait dampak bencana hidrometeorologi terhadap progres pekerjaan proyek pengendalian banjir.

Padang, MP----- Curah hujan ekstrem yang memicu bencana hidrometeorologi di Sumatera Barat beberapa waktu lalu bukan hanya merusak infrastruktur jalan, jembatan, dan permukiman. Dampaknya kini merembet pada pelaksanaan proyek strategis pengendalian banjir, termasuk pembangunan pengamanan sungai di Batang Kandis dan Batang Agam yang saat ini masih berlangsung.

Pasca bencana banjir bandang, batu boulder terlihat terpasang rapi dan kokoh pada dinding Sungai Batang Kandis sebagai bagian dari pekerjaan pengendalian banjir.

Kerusakan akibat banjir bandang dan longsor membuat sejumlah akses transportasi terputus, sehingga suplai material ke lokasi proyek terhambat. Temuan di lapangan menunjukkan bahwa beberapa titik distribusi material tidak bisa dilalui kendaraan berat, memaksa kontraktor menghentikan pekerjaan selama lebih dari satu minggu.

Proyek Pengendalian Banjir Batang Agam terus menunjukkan progres di lapangan meskipun sempat terdampak bencana hidrometeorologi.

Ditemui di Kantor Balai Wilayah Sungai Sumatera V Padang (BWSS V), Jalan Khatib Sulaiman, Padang, Faizar Rahman, PPK Satker PJSA IAKR Provinsi Sumatera Barat, membenarkan adanya gangguan signifikan terhadap progres pekerjaan.


“Sekitar lebih dari satu minggu kami tidak dapat melakukan pekerjaan. Mobilisasi material benar-benar terganggu,” ujar Faizar, yang baru beberapa minggu menjabat sebagai PPK.


Hambatan ini mengakibatkan deviasi waktu pada eksplan (rencana percepatan) yang sebelumnya telah disusun. Sejumlah pekerjaan yang seharusnya berjalan paralel terpaksa dihentikan total karena akses menuju titik proyek tertutup material longsor maupun tergenang banjir.


Meski begitu, Faizar memastikan upaya mitigasi percepatan tetap dilakukan oleh pihak rekanan. “Kami sudah buat action plan percepatan, di antaranya dengan menambah alat, menambah tenaga kerja, dan menerapkan lembur,” jelasnya.


Namun ia juga mengingatkan bahwa faktor cuaca masih menjadi penentu utama.“Kalau hujan turun lagi, action plan ini juga akan tertahan,” tambahnya.


Hingga kini, BWSS V Sumbar terus melakukan monitoring terhadap kondisi lapangan, termasuk kesiapan jalur logistik material agar keterlambatan tidak semakin melebar. Pemeriksaan rutin terhadap titik - titik rawan longsor juga dilakukan untuk memastikan pelaksanaan proyek tetap berada dalam koridor waktu yang ditargetkan.

(D.rj/mp)

×
Berita Terbaru Update