Jakarta, MP----- Presiden RI turun langsung meninjau sejumlah jembatan dan ruas jalan yang rusak akibat rangkaian bencana banjir, longsor, dan banjir bandang di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Kehadiran Presiden di lokasi terdampak menjadi tekanan sekaligus instruksi agar pemulihan konektivitas antarwilayah dilakukan tanpa menunda waktu.
Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Bina Marga melaporkan bahwa setidaknya 72 ruas jalan nasional dan 21 jembatan nasional terdampak bencana. Kerusakan tersebut bukan hanya menghambat mobilitas masyarakat dan distribusi logistik, tetapi juga berpotensi menekan sektor-sektor vital seperti ekonomi lokal, rantai pasok pangan, hingga akses layanan darurat.
Di tengah kondisi yang menuntut penanganan cepat, Kementerian PU mengerahkan peralatan berat, tim teknis, serta melakukan penilaian struktural di titik-titik kritis. Fokus penanganan meliputi pembersihan material longsor, perbaikan pondasi jembatan yang tergerus arus, serta penanganan darurat pada ruas yang terputus.
Dengan situasi yang terus berkembang, Ditjen Bina Marga menegaskan komitmennya untuk menjaga aksesibilitas nasional dengan tindakan sigap, cepat, dan tepat, sembari memastikan bahwa setiap langkah pemulihan mengikuti standar keamanan konstruksi agar tidak sekadar memperbaiki, tetapi memperkuat ketahanan infrastruktur ke depan.
(bakom.ri)
