Notification

×

Iklan

Iklan

Buka ARCH:ID 2025, Wamen Diana Tekankan Pentingnya Penerapan Bangunan Hijau dan Cerdas

Jumat, 09 Mei 2025 | Mei 09, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-09T04:45:46Z

Tangerang, MP----- Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti menghadiri acara pembukaan ARCH:ID 2025 yang diselenggarakan oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Kamis (8/5). Kegiatan konferensi dan pameran arsitektur yang diadakan pada 8-11 Mei 2025 ini mengusung tema “Performative Archipelago”.


“Tema yang diusung pada tahun ini menekankan pada konsep arsitektur performatif yang sangat relevan di Indonesia, karena keunggulan geografis sebagai negara kepulauan serta kekayaan alam dan budayanya,” kata Wamen Diana.


Dalam sambutannya Wamen Diana mengatakan Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) melalui upaya aksi mitigasi perubahan iklim sesuai ketentuan dalam Paris Agreement yang telah diratifikasi dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016. 


“Kementerian PU turut berkontribusi dalam upaya menurunkan emisi GRK dengan mengatur pemenuhan mandatory dan sukarela terhadap Standar Teknis Bangunan Gedung Hijau (BGH) yang diatur dalam Permen PUPR Nomor 21 Tahun 2021 dan Bangunan Gedung Cerdas (BGC) pada Permen PUPR Nomor 10 Tahun 2023,” ujar Wamen Diana.


Prinsip BGH dan BGC mengusung konsep _reduce, reuse, recycle_ serta pendekatan siklus hidup untuk mencapai _net zero emission_ pada 2060. Penerapannya dilakukan melalui desain pasif dan sistem aktif terintegrasi yang efisien dalam penggunaan energi. Teknologi seperti Building Information Modelling (BIM) juga diterapkan untuk menganalisis beban energi secara presisi dalam mewujudkan konstruksi berkelanjutan.


“Di tengah krisis iklim dan disrupsi teknologi, arsitektur berperan penting dalam mereduksi emisi karbon di sektor bangunan. Upayanya antara lain melalui penggunaan energi bersih, prinsip Bangunan Gedung Hijau dan Cerdas, pemanfaatan BIM, inovasi material lokal, serta penguatan kapasitas SDM agar arsitek dapat merancang secara sadar dan bertanggung jawab,” ungkap Wamen Diana.


Wamen Diana menekankan bahwa ARCH:ID dapat menjadi ruang kolaborasi lintas profesi, arsitek, insinyur, pengembang, kontraktor, akademisi, pemerintah, dan masyarakat, untuk memperkuat nilai lokal, mendorong inovasi dan bersama-sama membangun masa depan arsitektur Indonesia yang berkelanjutan.


Presiden IAI Georgius Budi Yulianto mengatakan ARCH:ID 2025 merupakan tahun ke-lima penyelenggaran forum ini. “ARCH:ID 2024 menggaet sekitar 22 ribu pengunjung, kami harap tahun ini bisa mencapai lebih dari 30 ribu pengunjung. Tema yang diusung tahun ini merupakan refleksi dan tantangan atas realitas kepulauan yang kita punya, beragam tapi berdaya cipta,” tutupnya.


Turut hadir mendampingi Wamen Diana Direktur Jenderal Bina Konstruksi Abdul Muis. (*)

×
Berita Terbaru Update