![]() |
Saluran atau drainase pada jalan nasional Padang - Bukittinggi, ruas PPK 1.1 terpantau dilapangan tidak terlihat karena sudah ditutupi tanah |
Pariaman, MP----- Air merupakan musuh utama aspal, karena nya aspal cepat rusak karena air dibiarkan tergenang atau mengalir di badan jalan. Oleh sebab itu, drainase ini menjadi fasilitas penunjang utama didalam menjaga kemantapan jalan, karena fungsinya mengaliri air supaya tidak masuk ke areal jalan.
![]() |
Di Sicincin juga terpantau drainase tersumbat ditutupi rumput |
Namun fakta dilapangan masih terdapat drainase atau saluran pada kiri dan kanan bahu jalan tidak berfungsi maksimal akibat tersumbat, tertimbun material tanah, ditutupi sampah, hingga didalam saluran sampai ditumbuhi rumput karena tidak dibersihkan. Seperti disampaikan masyarakat, kondisi drainase seperti tersebut diatas terpantau pada ruas jalan nasional Padang - Bukittinggi, Selasa 20 Mei 2025.
![]() |
Ini foto yang dikirim Noerarias Syamsu, PPK 1.1, kegiatan pembersihan yang dilakukan jajarannya dilapangan, tanpa menyebutkan lokasinya |
Dari informasi masyarakat tersebut, saat ditelusuri kelokasi drainase yang berdekatan dengan jalur kereta api, diwilayah Lubuk Alung, Jalan Padang - Bukittinggi, terpantau drainase yang ada sudah tidak berfungsi, banyak tanah, material lainnya menutupi saluran. Akibatnya, saat musim hujan fatang, air sudah tergenang membanjiri badan.
Menurut Maswir, masyarakat setempat, drainase itu sudah lama tersumbat ditutupi tanah, namun sampai sekarang, belum ada tanda akan dibersihkan. " Drainase disekitar rel kereta api ini sudah lama tidak berfungsi, material tanah hampir menutupi hingga permukaan atas saluran. Setiap hujan, jalan sudah banjir, karena saluran sudah dipenuhi tanah, jadi air tidak masuk mengalir ke dalam saluran " katanya kepada wartawan, dilokasi, Selasa 20 Mei 2025.
Dilokasi terpisah, tepatnya didaerah Sicincin, juga terpantau saluran telah ditutupi rumput, menurut Deri masyarakat setempat drainase jarang dilakukan pembersihan, kalaupun ada hanya penebasan rumput disekitar saluran.
Kondisi tersebut dilapangan tidak akan pernah terjadi, kalau personil seperti Korlap (Kordinator Lapangan) sebagai perpanjangan tangan PPK, bekerja maksimal melaksanakan tugas dan fungsinya. Karena anggaran pemerintah untuk perawatan dan pemeliharaan jalan nasional dinilai sudah lebih cukup setiap tahunnya, namun fakta dilapangan masih terlihat miris.
Ketika dikonfirmasi kepada Noerarias Syamsu, ST. MT, PPK 1.1 yang menangani jalan nasional Padang - Bukittinggi, melalui WhatsApp nya menyampaikan, untuk program pembersihan sedang dilaksanakan.
" Teman - teman dilapangan, memang belum semua selesai, karena panjang total ruas jalan yang sedang kita tangani lebih kurang 117 kilometer, sementara saat ini kami masih prioritas mendahulukan penanganan pembersihan drainase yang kondisinya paling parah, dan sudah tersumbat total " katanya singkat, sembari mengirim foto kegiatan pembersihan saluran pada titik lainnya.
Kondisi dilapangan sungguh bertolak belakang dengan semangat pemerintah pusat melalui Kementerian PU nya dalam menjaga dan merawat jalan untuk selalu dalam kondisi kemantapan, ini terlihat dari anggaran perawatan dan pemeliharaan rutin yang dikeluarkan pemerintah setiap tahun untuk menjaga kemantapan jalan nasional di seluruh wilayah Indonesia.
Tentu kondisi saluran seperti terpantau di jalan nasional Padang - Bukittinggi, sungguh disayangkan terjadi, jika saja jajaran kementerian PU, melalui PPK nya gerak cepat mengatasi persoalan yang akan berdampak pada jalan, pasti nya kerusakan dini pada jalan bisa dicegah, dan kemantapan jalan tidak hanya sekedar slogan saja, semoga ! ( Yuddy Malay )