Notification

×

Iklan

Iklan

KSO Paramitra–Nur Rizky Komit Jaga Mutu Pembangunan Gedung Skill Lab FKG Unand

Kamis, 23 Oktober 2025 | Oktober 23, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-23T13:23:15Z
Aktivitas pekerjaan pembangunan Gedung Skill Lab Terintegrasi Fakultas Kedokteran Gigi Unand tahap I terus berjalan. Pekerjaan dilaksanakan oleh KSO Paramitra–Nur Rizky dengan pengawasan dari CV Restu Graha Cipta.

Padang, MP----- Perusahaan Paramitra - Nur Rizky KSO, selaku Kontraktor Pelaksana pembangunan Gedung Skill Lab Terintegrasi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas (Unand) tahap I, berkomitmen menjaga mutu dan kualitas pekerjaan sesuai spesifikasi yang ditetapkan. Proyek senilai Rp26 miliar ini dibiayai melalui dana PN Unand (Non APBN/APBD), dengan masa pelaksanaan 210 hari kalender.

Pekerja proyek tengah melakukan pengecoran slof dan kolom struktur Gedung Skill Lab Terintegrasi FKG Unand. Proyek ini menargetkan penyelesaian pada awal Maret 2026.

Pekerjaan tersebut berdasarkan kontrak nomor T/05/UN16.21.4/PL.01.01/Kontrak/PLK/RKAT-Unand/2025, tanggal 21 Juli 2025, dan diawasi oleh Konsultan Supervisi CV Restu Graha Cipta.

Dialog bersama Kontraktor dan Konsultan Supervisi didampingi M. Nasir Sonni, PPK Unand dan wartawan di direksi kit. Kontraktor KSO Paramitra–Nur Rizky bersama tim supervisi CV Restu Graha Cipta berkomitmen menjaga mutu dan kualitas pembangunan Gedung Skill Lab Terintegrasi FKG Unand tahap I.

Komitmen Mutu dan Kualitas

Pelaksana Lapangan, Adi, menegaskan bahwa pihaknya akan melaksanakan pekerjaan sesuai gambar dan spesifikasi teknis.


“Kita tetap bekerja sesuai spek dan mutu yang tercantum dalam kontrak. Kalau beton diminta mutu K-300, maka itu yang kita pakai. Begitu juga dengan pembesian, semua harus sesuai standar,” ujar Adi saat berbincang santai bersama M. Nasir Sonni (PPK Tender Konstruksi dan Seleksi Jasa Konsultan), Irvan Afdal (Site Engineer), Tedi Setiadi (Inspector Utama), serta jurnalis momenpembaruan.com dan editorial.com, di kantor direksi kit proyek, Kamis (21/10/2025).


Adi menambahkan, saat ini tim sedang menyelesaikan pekerjaan titik propile, dilanjutkan dengan slof, pelat kepala (pelkep), dan kolom lantai satu. Pekerjaan ditargetkan selesai pada awal Maret 2026.


“Progres di lapangan berjalan lancar tanpa kendala berarti. Saat ini bobot pekerjaan sudah mencapai 12 persen, sedikit di atas target rencana kerja sebesar 11 persen,” jelasnya.


Pengawasan Ketat dan Uji Material

Sementara itu, Irvan Afdal, Site Engineer dari CV Restu Graha Cipta, menegaskan bahwa seluruh kegiatan di lapangan mengikuti SOP pengawasan yang ketat.


“Setiap pekerjaan harus melalui proses request izin kerja, termasuk jumlah tenaga, volume, dan mutu material. Bila material memerlukan pengujian, harus diuji dulu di laboratorium. Contohnya pembesian, hanya bisa digunakan setelah hasil uji lab menyatakan layak,” paparnya.


Irvan juga menjelaskan bahwa sampel-sampel beton yang tampak di area proyek nantinya akan diuji untuk memastikan kekuatan dan mutunya.


“Kalau hasil uji memenuhi standar, pekerjaan bisa dilanjutkan. Jika belum, akan dilakukan tindakan perkuatan. Semua berjalan sesuai jadwal dan kontrak,” katanya.


Soal Kehadiran Inspector di Lapangan

Menanggapi isu terkait inspector yang tidak selalu berada di lokasi saat jam kerja, Irvan menjelaskan bahwa kehadiran mereka diatur sesuai kebutuhan pengawasan.


“Inspector itu memang harus ready di lapangan, tapi tidak berarti harus duduk terus di sana. Kehadirannya bersifat berkala, sesuai kontraktual. Yang penting, dalam satu bulan kewajiban kehadiran terpenuhi,” tegasnya.


Menurutnya, tugas utama inspector adalah mengawasi proses pekerjaan, bukan memantau tukang secara langsung.


“Melototi pekerjaan itu tugas mandor. Inspector mengarahkan di awal, lalu melakukan pengecekan berkala. Jika ada ketidaksesuaian, akan diberi memo atau surat instruksi. Bila tetap diabaikan, progres bisa ditunda,” jelasnya.


Sanksi untuk Oknum Nakal

Irvan menegaskan, pihaknya memiliki mekanisme kontrol dan sanksi bagi inspector yang lalai.


“Kalau ada inspector tidak menjalankan tugasnya, pasti kita tegur. Bila pelanggaran fatal dan berimbas pada mutu pekerjaan, kita ajukan penggantian,” tegasnya.


“Fungsi inspector itu jelas memastikan pekerjaan berjalan sesuai spesifikasi, dan wajib stand-by pada jam kerja,” tutup Irvan.  (Rj/mp)


×
Berita Terbaru Update