-->

Notification

×

Iklan

Iklan Display

Diduga Abaikan Kualitas, Proyek Rehabilitasi Madrasah di Padang Sarat Cacat Fisik

Rabu, 05 November 2025 | November 05, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-05T14:36:30Z
Selimut beton kolom tampak keropos dan sompeng di bangunan MTsS An-Nur, bagian dari paket proyek PHTC Sumbar 2.


Padang, MP----- Kepercayaan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terhadap PT Andica Prasaktian Abadi selaku kontraktor pelaksana Paket Pekerjaan Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah PHTC Provinsi Sumatera Barat 2 terkesan disia-siakan. Komitmen terhadap mutu dan kualitas bangunan sekolah tampak hanya di atas kertas. Fakta di lapangan menunjukkan adanya cacat fisik pada beberapa bagian struktur beton seperti kolom, kolom praktis, serta slof atas dan bawah.

Pengerjaan beton yang tidak maksimal membuat besi tulangan terlihat dari luar, indikasi lemahnya mutu konstruksi.

Pantauan Momen Pembaruan di lokasi pembangunan gedung MTsS An-Nur, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, pada Selasa (4/11/2025) sekitar pukul 10.27 WIB, memperlihatkan kegiatan pekerjaan tanpa kehadiran konsultan pengawas maupun pelaksana lapangan.

Tampak kondisi kolom beton berpori dan tidak padat di proyek rehabilitasi madrasah MTsS An-Nur.


Pantun Silitonga, bagian logistik PT Andica Prasaktian Abadi, mengakui bahwa konsultan pengawas belum datang ke lokasi, sedangkan pelaksana lapangan, Riski, sedang tidak masuk kerja karena sakit.

Sejumlah pekerja tengah beraktivitas  di lokasi proyek MTsS An-Nur, Koto Tangah, Padang.

“Konsultan pengawas rutin datang ke lapangan, hanya hari ini belum datang. Sementara Riski memang sakit,” ujar Pantun Silitonga.

Terlalu cepat membuka backisting, beton kolom terlihat masih hijau (basah-red) di lokasi proyek MTsS An-Nur, Koto Tangah, Padang.

Di lokasi, pekerja terlihat membuka bekisting atau cetakan pada kolom yang masih dalam kondisi beton “hijau” (belum mengeras sempurna). Saat dikonfirmasi, Pantun menyebut hal itu dilakukan agar pekerjaan lebih cepat.

“Tidak masalah, biar kerja kita cepat saja,” katanya singkat.


Namun hasil pantauan visual menunjukkan kondisi beton pada kolom, kolom praktis, serta slof atas dan bawah tampak berpori-pori, keropos, bahkan sebagian sompeng (pecah). Selimut beton terlihat tidak padat, berongga, dan pada beberapa bagian sudah memperlihatkan besi tulangan.


Padahal, kolom dan kolom praktis merupakan elemen vital penopang kekuatan struktur bangunan. Fakta ini menimbulkan pertanyaan besar terkait peran konsultan pengawas yang seharusnya memastikan mutu konstruksi sesuai spesifikasi teknis.


Proyek MTsS An-Nur ini merupakan bagian dari satu paket pekerjaan yang juga mencakup pembangunan di Mas Plus Padang Ganting, MTsN 7 Padang Pariaman, MTsS Muhammadiyah Kurai Taji, MTsN 2 Kota Payakumbuh, dan MTsN 2 Kota Padang. Total nilai kontrak proyek mencapai Rp20,2 miliar, bersumber dari dana APBN Tahun Anggaran 2025.


Sebagai proyek yang dibiayai uang negara dan ditujukan untuk dunia pendidikan, sudah sepatutnya setiap pihak terlibat bekerja dengan tanggung jawab penuh. Pengawasan yang lemah dan pengerjaan yang asal-asalan bukan hanya mencederai kepercayaan publik, tetapi juga mengancam keselamatan generasi penerus yang akan belajar di dalamnya.  (Red/mp)

×
Berita Terbaru Update