![]() |
| Arus kendaraan tetap berjalan di tengah pekerjaan penutupan lubang di KM 39 Padang - Painan. |
Padang, MP----- Kinerja kontraktor PT Dekky Karya Bestari pada proyek jalan nasional di wilayah PPK 2.3 Satker PJN Wilayah 2 Sumbar, BPJN Sumbar, menjadi sorotan publik. Pasalnya, pekerjaan penutupan lubang (patching) di ruas Padang–Painan diduga tetap dilakukan meski kondisi jalan masih lembab akibat curah hujan tinggi.
![]() |
| Intensitas hujan tinggi membuat jalan lembab, sementara pekerja terus menghampar aspal. |
Publik mempertanyakan kualitas dan daya rekat aspal yang dihampar pada permukaan tidak sepenuhnya kering, serta menyoal apakah pengerjaan tersebut memenuhi ketentuan teknis yang berlaku.
Dikonfirmasi mengenai hal itu, Yan Purwandi, ST, PPK 2.3 Satker PJN Wilayah 2 Sumbar, tidak membantah adanya pengerjaan pada kondisi lembab. Ia menyebut pihaknya harus berpacu dengan cuaca di musim penghujan.
“Penutupan lubang dilaksanakan dengan berpacu dengan musim hujan. Ketika cuaca cukup bagus, pekerjaan langsung dikejar. Mudah-mudahan semua lubang di ruas jalan tertutup sebelum libur Nataru,” jelas Yan Purwandi melalui pesan WhatsApp.
Di tengah sorotan publik yang terus menguat, pekerjaan patching di ruas Padang - Painan kini memasuki fase yang menuntut transparansi penuh. Indikasi pengerjaan yang tetap dipaksakan saat permukaan jalan belum memenuhi kondisi teknis memunculkan pertanyaan serius: sejauh mana standar mutu benar - benar dikawal di lapangan, dan apakah pengawas proyek berani menghentikan pekerjaan ketika prosedur berpotensi dilanggar?
Situasi ini membuka ruang bagi perlunya audit teknis independen untuk memastikan setiap lapisan pekerjaan benar-benar sesuai spesifikasi, bukan sekadar mengejar target waktu. Publik menanti jawaban dan lebih dari itu, jaminan bahwa proyek jalan nasional tidak menjadi ladang kompromi kualitas yang pada akhirnya merugikan pengguna jalan dan keuangan negara.
(Red-mp)

