![]() |
| Diperkirakan satu bulan ke depan, jalan Jembatan Batipuh Panjang sudah dapat dilalui kendaraan. |
Padang, MP----- Pekerjaan jembatan paket 1 di Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, kini telah mencapai bobot 86,9 persen. Hal itu disampaikan Konsultan Supervisi CV Garizmur, Anugrah, saat ditemui Momen Pembaruan di lokasi pekerjaan. “Pekerjaan tidak banyak lagi, tinggal beton saja lagi,” ujar Anug, sapaan akrabnya.
![]() |
| Badan jalan Jembatan Batipuh Panjang tampak telah selesai dibeton dan dirapikan oleh para pekerja. |
Panjang jalan yang dikerjakan mencapai kurang lebih 140 meter pada area ABT 1 dan ABT 2. Badan jalan menggunakan rigid beton dengan mutu fc 20 atau setara dengan K-250. “ Yang sudah selesai dibeton sekitar 110 meter. Mudah-mudahan pengecoran hari ini bisa menuntaskan seluruh panjang jalan,” jelasnya.
![]() |
| Anug, konsultan supervisi, berada di antara pekerja yang tengah merapikan hamparan beton di lokasi pembangunan Jembatan Batipuh Panjang, Koto Tangah. |
Menurut Anug, jalan ini dapat digunakan setelah beton mencapai umur yang cukup untuk dilalui kendaraan. “Kemungkinan satu bulan ke depan sudah bisa dilalui,” tambah putra Aceh tersebut.
![]() |
| Suasana terbuka dalam komunikasi di lokasi pekerjaan bersama rekanan, konsultan pengawas, dan Momen Pembaruan. |
Proyek pembangunan jembatan ini dilaksanakan oleh CV Arsya Nusantara Persada dengan nilai kontrak sebesar Rp1,3 miliar. Waktu pelaksanaan proyek ditetapkan selama 140 hari kalender. “Insyaallah sebelum masa kontrak habis, pekerjaan sudah selesai,” tutupnya optimistis.
Pembangunan jembatan Batipuh Panjang mendapat perhatian khusus dari Wali Kota Padang, Fadly Amran. Beberapa kali, orang nomor satu di Kota Padang itu terlihat turun langsung meninjau progres pekerjaan. Dalam kunjungan tersebut, masyarakat setempat menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas perhatian pemerintah kota, yang dinilai telah menghadirkan akses lebih baik bagi warga sekitar.
Di bawah langit Koto Tangah, di Parak Buruk siang itu, suara mesin dari mobil redymik berpadu dengan tawa para pekerja yang sedang menuntaskan pengecoran. Di pinggir jalan, beberapa anak kecil terlihat berlari-lari, menatap jembatan baru yang sebentar lagi akan menghubungkan dua kampung mereka. Bagi warga, proyek ini bukan sekadar pembangunan infrastruktur tetapi jembatan harapan. Sebuah penghubung antara masa lalu yang penuh genangan dan masa depan yang lebih mudah dijangkau. (Red/mp)



