Notification

×

Iklan

Iklan

Lapas Kelas IIA Padang Persiapkan WBP dengan Ketrampilan dan Keagamaan

Sabtu, 19 Juli 2025 | Juli 19, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-19T03:28:43Z

Padang, MP----- Fungsi Lapas Kelas IIA Padang pada tahun 2024 adalah sebagai tempat pembinaan, perawatan, dan pengamanan bagi narapidana, serta melaksanakan fungsi pemasyarakatan lainnya seperti yang diatur oleh Kementerian Hukum dan HAM. Ini termasuk memberikan penyuluhan hukum, memenuhi hak Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), dan upaya mengurangi residivis. 


Hal ini disampaikan Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Padang, Junaidi Rison, A.Md.IP, SH, disela perbincangan santai bersama wartawan dikawasan rumah dinas, Jumat 18 Juli 2025. Dikatakan Kalapas Padang, ada beberapa fungsi lapas yakni memberikan program pembinaan kepada narapidana untuk meningkatkan kesadaran diri, menemukan makna hidup, mengambil keputusan yang baik, memilih lingkungan yang tepat, dan membangun hubungan positif dengan orang lain. Memastikan pemenuhan hak - hak warga binaan pemasyarakatan, termasuk perawatan kesehatan dan kebutuhan dasar lainnya.


Menjaga keamanan dan ketertiban di dalam lapas, serta mencegah gangguan keamanan dan ketertiban. Memberikan penyuluhan hukum kepada narapidana untuk meningkatkan kesadaran hukum dan mengurangi potensi residivis. Salah satu tujuan penyuluhan hukum itu adalah membantu mengurangi overkapasitas di Lapas Kelas IIA Padang.


" Jadi fungsi lapas itu adalah pembinaan bagi warga binaan yang sudah mendapatkan keputusan ingkrah dari pengadilan, kemudian menjalankan sisa hukumannya di dalam lapas. Didalam lapas mereka itu kami persiapkan diri mereka untuk nantinya mempunyai bekal setelah bebas, bergabung dengan masyarakat, " kata Junaidi Rison, yang mengawali masa dinas pertama di Ambon, Provinsi Maluku. 


Dijelaskan nya, kadang - kadang dimata masyarakat masih ada stigma bahwa bekas narapidana itu eks orang jahat, sehingga sulit diterima di masyarakat. " Inilah makanya kita memberikan pelatihan secara mandiri berbasis keahlian yang bersertifikasi. Setelah keluar, sertifikat yang mereka dapatkan itu bisa digunakan untuk bekerja mandiri atau bergabung dengan tempat - tempat kerja sesuai dengan bidangnya, " kata Kalapas Padang yang juga pernah bertugas di Papua ini.


Selama menjalankan pidana, warga binaan tidak hanya sekedar duduk, tidur, makan, dan lain sebagainya. " Jadi kami berikan pelatihan kemandirian yang bersertifikasi, contohnya pelatihan menjahit, bakrie, dan sendal, di tahun ini ada 4 paket yang akan kami laksanakan yaitu ketrampilan pengelasan, memasak rendang, pembuatan furniture, dan menjahit mudah - mudahan di bulan Agustus nanti kegiatan itu sudah mulai berjalan, " urainya.


Yang tidak kalah pentingnya, Junaidi Rison yang juga lama bertugas di Propinsi Jambi ini, mengatakan, dalam mempersiapkan secara mental warga binaan pemasyarakatan, di dalam lapas rutin melaksanakan pesantren dengan tema "masuk sebagai narapidana keluar sebagai santri". Dengan menggandeng Yayasan Dar El Iman, setiap hari rutin memberikan bimbingan kerohanian, keagamaan. " Belajar mengaji dari nol sampai khatam Al-Qur'an, sehingga sampai saat ini telah banyak dicetak narapidana yang sudah khatam Al-Qur'an, " ungkapnya.


Disamping itu, dibarengi juga dengan program tambahan dibidang kerohanian yaitu wajib puasa Senin - Kamis (puasa sunah). " Jadi kami menargetkan dalam satu kali puasa itu 250 orang, Alhamdulillah sampai hari ini dalam setiap puasa sunah itu ada sekitar 300 orang, " kata Junaidi.


" Kami memberikan kesempatan mereka untuk berbuka puasa di mesjid lapas, jadi tidak didalam kamar nya masing - masing, " ulasnya. 


Mendukung kegiatan tambahan itu, guru - guru dari yayasan Dar El Iman didatangkan untuk memberikan pengajian serta tuntunan dalam pelaksanaan berbuka puasa. " Nanti kami datangkan juga guru - guru dari yayasan Dar El Iman, setelah mereka berbuka diberikan kultum baru mereka masuk ke dalam, " ujarnya.


Kalapas berharap, selama menjalani masa hukuman di lapas Padang, ketrampilan yang diberikan serta pendidikan keagamaan yang didapat, bisa menjadi motivasi dalam menjalani hidup lebih baik ditengah lingkungan masyarakat. (Rj/mp)

×
Berita Terbaru Update