![]() |
| Pembangunan pengendalian banjir Batang Agam Tahap II dilakukan untuk mengurangi risiko banjir di Kota Payakumbuh. |
Payakumbuh, MP----- Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V Padang, SNVT PJSA WS Indragiri–Akuaman, WS Kampar, dan WS Rokan Provinsi Sumatera Barat, tengah melaksanakan Pembangunan Pengendalian Banjir Batang Agam Tahap II di Kota Payakumbuh.
Program ini merupakan upaya pemerintah untuk mengatasi persoalan banjir yang selama ini menjadi keresahan masyarakat, khususnya warga yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Batang Agam.
Proses pengerjaan proyek dimulai sejak 14 April 2025 dengan masa pelaksanaan 262 hari kalender. Hingga saat ini (Selasa, 21 Oktober 2025), progres pekerjaan berjalan lancar, meski terkadang terkendala faktor cuaca yang sudah mulai memasuki musim hujan.
“Kondisi pekerjaan masih aman, realisasi bobot sesuai rencana kerja. Hanya saja cuaca hujan kadang mengganggu aktivitas di lapangan,” ujar Beni, Pelaksana Lapangan PT. Bina Cipta Utama, saat ditemui jurnalis momenpembaruan.com di lokasi proyek, Selasa (21/10/2025).
Selain cuaca, faktor lain yang juga menjadi kendala adalah meningkatnya debit air sungai ketika pintu air PLTA dibuka, sehingga menyebabkan tanggul (kesdam) mengalami kerusakan.
“Kalau pintu air PLTA dibuka, debit air jadi besar dan kesdam kita rusak. Kesdam yang rusak itu harus diperbaiki dulu sebelum bisa lanjut bekerja,” jelas Beni.
Menurutnya, pihak proyek sudah beberapa kali menyampaikan hal ini kepada pihak PLTA. Namun, pembukaan pintu air masih sering dilakukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
“Kita terpaksa menyikapi dengan bijak. Kadang harus kerja lembur sampai malam, meski hanya bisa mengerjakan bagian atas,” tambahnya.
Untuk mengejar target, tim pelaksana berupaya memaksimalkan waktu kerja, terutama saat cuaca cerah, bahkan dengan menambah jam kerja atau lembur.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) SNVT PJSA WS Indragiri–Akuaman, WS Kampar, WS Rokan Provinsi Sumatera Barat, BWSS V Padang, Ilyas Firman, ST., MT., menegaskan pentingnya komitmen terhadap mutu dan kualitas pekerjaan.
“Kami meminta rekanan bekerja dengan baik sesuai spesifikasi dan bestek yang telah ditetapkan. Kualitas harus menjadi prioritas utama,” tegas Ilyas.
Ia juga mengingatkan konsultan supervisi untuk terus mengawal dan mengawasi kegiatan di lapangan agar pelaksanaan proyek benar-benar mengacu pada ketentuan teknis yang berlaku. (Rj/YM/Red)
