![]() |
| dr. Feri Mulyani Hamid, M.Biomed berbincang dengan media terkait perkembangan gedung perpustakaan baru. |
Padang, MP----- Gedung Perpustakaan Umum Daerah Kota Padang yang berdiri megah di kawasan Yourt Center Bagindo Aziz Chan Padang menjadi perhatian publik. Meski telah rampung dibangun, bangunan tersebut hingga kini belum juga difungsikan.
![]() |
| Gedung Perpustakaan Umum Daerah Kota Padang berdiri megah di kawasan Yourt Center Bagindo Aziz Chan. |
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang, dr. Feri Mulyani Hamid, M.Biomed, menjelaskan bahwa proses serah terima gedung telah dilakukan pada akhir Agustus lalu. Namun, pengoperasian tidak bisa langsung dilakukan karena gedung baru harus terlebih dahulu diisi dengan berbagai fasilitas penunjang.
“Fisik bangunan memang sudah selesai, tetapi tidak mungkin langsung dihuni dalam keadaan kosong. Kami kini sedang proses pengadaan mobiler, termasuk AC, agar pengunjung nanti merasa nyaman,” katanya saat ditemui di kantornya, Kamis (20/11/2025).
Ia menyebutkan saat ini pembuatan rak dan isi interior lainnya tengah berjalan. Sesuai masa pelaksanaan, seluruh pekerjaan dijadwalkan tuntas pada 15 Desember 2025.
“Setelah semua selesai, barulah dilakukan proses pemindahan koleksi dan dokumen dari gedung lama ke gedung baru. Proses pindah itu sendiri membutuhkan waktu sekitar satu minggu,” ujarnya.
Dengan demikian, gedung perpustakaan yang baru diperkirakan mulai dapat dimanfaatkan publik pada pertengahan Desember. Sementara itu, jadwal peresmian diperkirakan berlangsung antara akhir Desember hingga Januari.
Dari segi aksesibilitas, gedung yang berlokasi di pusat kota itu berada tepat di jalur seluruh rute angkutan umum, termasuk Trans Padang. “Akses jauh lebih mudah, baik dari utara, selatan, timur maupun barat,” jelasnya.
Feri menambahkan, fasilitas di gedung baru juga jauh lebih lengkap dibandingkan bangunan lama yang relatif kecil. Tersedia ruang baca representatif, ruang baca anak, serta fasilitas untuk penyandang disabilitas mulai dari toilet hingga koleksi buku braille untuk tuna netra.
“Gedung perpustakaan yang lama merupakan pinjaman dari provinsi, dan fasilitas untuk disabilitas tidak tersedia di sana. Di gedung baru sudah lengkap,” tegasnya.
Jumlah kunjungan masyarakat ke perpustakaan setiap tahun terus meningkat. Pada 2024 tercatat lebih dari 45 ribu kunjungan, dan pada 2025 melonjak hingga lebih dari 80 ribu. Dengan hadirnya gedung baru yang lebih representatif, Dinas Perpustakaan menargetkan jumlah pengunjung bisa menembus lebih dari 150 ribu orang per tahun.
Terkait pengerjaan yang sedang berlangsung, Kepala Dinas menegaskan agar pihak rekanan memenuhi seluruh kesepakatan yang tertuang dalam Surat Perintah Kerja (SPK). “Kami berharap pengerjaan selesai tepat waktu dan tepat mutu,” ujarnya.
Dengan fasilitas yang lebih modern dan akses yang lebih mudah, kehadiran gedung perpustakaan baru ini diharapkan mampu menjadi pusat aktivitas literasi masyarakat Kota Padang. Bukan hanya ruang membaca, tetapi juga ruang belajar, ruang berkegiatan, dan ruang tumbuhnya budaya literasi generasi muda. Kota yang maju adalah kota yang warganya dekat dengan ilmu, dan perpustakaan menjadi pintu utamanya.

