Jakarta, MP----- Dalam perayaan Hari Bakti PU yang ke-78, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menghadirkan suatu keajaiban visual di Pameran Water Art Installation. Berlokasi di Indonesia Arena, Kompleks GBK-Senayan, Jakarta, pameran ini tidak hanya memperkenalkan isu-isu air, tetapi juga merangkul teknologi immersive untuk menyentuh hati dan pikiran para pengunjung.
Dibuka untuk umum pada 1-4 Desember 2023, pameran ini bukan sekadar pameran seni biasa. Melalui teknologi yang canggih, pengunjung diajak untuk menyelami isu-isu air, local wisdom, serta inovasi dalam pengelolaan sumber daya air. Cluster pertama, "Land of Hope," menghadirkan hutan Indonesia sebagai tempat yang tak hanya menyimpan keindahan flora dan fauna, tetapi juga memegang peran sentral dalam manajemen air.
Pameran tak hanya memperlihatkan, tetapi juga mengajak berpartisipasi. Dengan tema "Start from You" pada cluster kedua, pengunjung diajak untuk bersama-sama menjadikan bumi lebih lestari, di mana kelimpahan air menjadi fokus utama. Ini bukan sekadar pameran, melainkan panggilan aksi untuk menjaga lingkungan.
"Let's Manage Water," cluster ketiga, membahas beragam aspek pengelolaan air, mulai dari air baku, irigasi, hingga peran masyarakat dalam menjaga sumber daya air. Kesadaran publik menjadi kunci, dan mini talkshow dengan topik relevan turut memberikan wawasan baru.
Tak hanya berfokus pada isu lokal, pameran ini juga menjadi panggung untuk mempromosikan World Water Forum ke-10 yang akan digelar di Bali pada Mei 2024. Sekretaris Jenderal PUPR, Muhammad Zainal Fatah, menyatakan kebahagiaannya karena Indonesia terpilih sebagai tuan rumah dengan voting yang mendukung.
Acara pembukaan pameran dihadiri oleh tokoh-tokoh kunci seperti Inspektur Jenderal PUPR T. Iskandar, Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto, dan Staf Ahli Menteri PUPR Abram Elsajaya Barus. Keberadaan mereka menggarisbawahi pentingnya peran masyarakat dalam menghadapi tantangan air.
Pameran Water Art Installation bukan hanya perayaan seni, tetapi juga panggilan untuk bertindak. Melalui sentuhan visual dan dialog, Kementerian PUPR berhasil menciptakan pengalaman yang tidak hanya memikat mata, tetapi juga meresap ke dalam kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga air sebagai elemen vital kehidupan. (Rel/*)
