![]() |
Satu unit excavator dikerahkan membuat tanggul disekitar lokasi pekerjaan |
Solok, MP----- Pekerjaan normalisasi sungai Batang Lembang yang berada di dua wilayah yakni Kabupaten dan Kota Solok, pada tahun anggaran 2025 ini kembali "digeber" pelaksanaan nya oleh Pemerintah, melalui Kementerian PU, Dirjen SDA, BWSSV Padang. Pengerjaan telah mulai terlihat dilaksanakan dilapangan oleh kontraktor pelaksana PT. Tabea Reshi Konsulindo seperti yang terpantau dilokasi KTK (Kampai Tabu Karambia) yang masuk pada wilayah Kota Solok.
![]() |
Kesibukan para pekerja terlihat dilokasi proyek |
Pekerjaan normalisasi sungai Batang Lembang ini sudah berjalan sejak tanggal 14 April 2025 lalu. Ada tiga lokasi pengerjaan, dimana dua lokasi berada di Kota Solok, satu lokasinya lagi berada di Kabupaten Solok, kata Taufik Hidayat, pelaksana lapangan kepada wartawan yang menemui di KTK, lokasi kedua pengerjaan, Kamis 13 Juni 2025.
Tiga lokasi dimaksud, lanjut Taufik menjelaskan, pertama di Selayo yang masuk ke wilayah Kabupaten Solok, kedua di KTK ini, kemudian lokasi ketiga di Tanah Garam, yang keduanya masuk wilayah Kota Solok. Menyinggung soal plang proyek yang tidak terlihat terpasang dilokasi pekerjaan, Taufik mengatakan, bahwa plang proyek dipasang di dua lokasi, satunya di Selayo, satunya lagi di Tanah Garam.
" Di lokasi KTK ini memang tidak ada plang proyek, karena kita sudah pasang di dua tempat, satu di lokasi pertama Selayo, satu lagi dilokasi ketiga di Tanah Garam, " katanya menuturkan.
Dari keterangan Taufik, pekerjaan yang digawangi nya ini diawasi oleh konsultan supervisi dari PT. Inako Internasional Konsulindo. Dengan nilai kontrak Rp. 48.630. 856.600, dalam masa pelaksanaan 262 hari kalender.
Untuk pekerjaan ini, terang Taufik, lebih banyak pekerjaan pasangan batu daripada betonisasi. "Pasangan batunya lebih banyak dari betonisasi seperti pengerjaan plat duiker/deker, saluran penghubung dari rumah warga ke sungai, " ulasnya.
Untuk pasangan batu, material batu yang digunakan sesuai dalam spek batu gunung berukuran antara 30 centimeter sampai 40 centimer. " Kalaupun ada yang berukuran kecil tidak kita gunakan, kita keluarkan dari lokasi pekerjaan, " sebutnya.
Pada pekerjaan ini memakai campuran pasir dan semen 1:4, satu karung pasir dengan empat dolak pasir. Untuk material lainnya seperti besi, dipekerjaan ini tidak menyebutkan ukuran atau dimensinya tapi ditentukan melalui berat jenis (bj).
" Jenis besi digunakan nanti tergantung hasil penghitungan oleh konsultan nantinya, sesuai kondisi lapangan, apakah ulir atau polos, begitupun dengan ukurannya, karena di RAB kita hanya berat besi, " timpal Rian Kurniawan yang juga sebagai pelaksana lapangan.
Jumlah volume untuk material batu gunung yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini sesuai dengan rencana kerja lebih kurang sebanyak 20 ribu kubik. " Tapi pekerjaan kita ini setelah diukur ulang baru dihitung, apa yang dilaksanakan sekitar itu yang dihitung, " kata Rian.
Dari keterangan Rian, batu gunung yang digunakan berasal dari quarry mining yang sudah memiliki izin tambang, yang berlokasi di Aripan, Kabupaten Solok. " Suplayer batu nya CV. Rahmatullah, sudah ada sama kita izinnya, " ungkap Rian.
Menurut Rian ada sekitar 50 orang yang bekerja dilokasi proyek, namun Rian tidak mengetahui jumlah APD (Alat Pelindung Diri) yang disediakan, yang pasti kata Rian jumlahnya melebihi pekerja yang ada. Memasuki Minggu ke 7 periode tanggal 26 Mei sampai 1 Juni, realisasi dilapangan sudah mencapai 0,772, dari rencana kerja 0,728. " Dari time schedule, bobot kita saat ini sudah lebih, " terangnya.
Pada lokasi yang sama, Abel Tasman humas proyek, juga menegaskan untuk material yang digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum masuk kelokasi pekerjaan telah dipastikan sudah memiliki izin. Karena hal ini penting, menyinggung banyak juga dari masyarakat yang datang menawarkan material seperti batu dan pasir. " Sepanjang memiliki izin tambang yang resmi kita akomodir, " kata Tasman.
Selaku kontraktor, pihaknya akan melaksanakan kegiatan ini dengan legal, baik itu batu, pasir, dan BBM.
" Kalau batu dan pasir para suplayer punya ijin tambang, karena banyak masyarakat disekitar sini yang ingin memasukan materialnya, sebelumnya bersama konsultan pengawas permintaan masyarakat itu diteliti dulu surat ijin atau legallitas nya, begitu juga dengan minyak yang kita pakai minyak industri dari pihak ketiga dari pertama mina, " pungkasnya.
Sementara itu, Riki pengawas dari BWSS-V Padang, juga menegaskan kepada kontraktor pelaksana maupun konsultan supervisi agar bekerja sesuai dengan aspek teknis yang dianjurkan, serta mematuhi ketentuan yang telah ada.
Sementara normalisasi sungai Batang Lembang ini menjadi harapan pemerintah terutama masyarakat. Dengan selesai nya pekerjaan, diharapkan banjir yang terjadi selama ini akibat luapan sungai Batang Lembang dapat teratasi. (Rj/mp)