Notification

×

Iklan

Iklan

Wakapolda Sumbar Pimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025

Senin, 02 Juni 2025 | Juni 02, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-02T04:46:48Z

Padang, MP----- Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat, Irjen. Pol. Gupuh Setyono, S.I.K., M.Si., memimpin langsung upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang dilaksanakan di Lapangan Apel Mapolda Sumbar pada Senin pagi (2/6).


Upacara ini dihadiri oleh seluruh Pejabat Utama (PJU) Polda Sumbar serta segenap peserta upacara dari jajaran Polda Sumbar. Kegiatan berlangsung dengan khidmat, penuh semangat nasionalisme, serta diwarnai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks Pancasila.


Membacakan amanat Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia, Yudian Wahyudi, Wakapolda menyampaikan bahwa tanggal 1 Juni 2025 merupakan momentum yang sangat penting dalam sejarah bangsa Indonesia, yaitu Hari Lahir Pancasila.


“Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam Pembukaan UUD 1945. Ia adalah jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur,” ucapnya.


Dalam Pancasila, kita belajar bahwa kebinekaan bukanlah alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu. Dari sila pertama hingga sila kelima, terkandung prinsip-prinsip yang menuntun kita membangun bangsa dengan semangat gotong royong, keadilan sosial, dan penghormatan terhadap martabat manusia.


Dalam konteks pembangunan nasional saat ini, pemerintah telah menetapkan Asta Cita sebagai delapan agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045.


“Salah satu yang paling fundamental dalam Asta Cita tersebut adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia,” lanjutnya.


Memperkokoh ideologi Pancasila berarti menegaskan kembali bahwa pembangunan bangsa harus selalu berakar pada nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Dalam era globalisasi dan digitalisasi yang semakin kompleks, tantangan terhadap Pancasila pun semakin nyata.


“Kita menyaksikan penyebaran paham-paham ekstremisme, radikalisme, intoleransi, hingga disinformasi yang mengancam kohesi sosial kita. Oleh karena itu, melalui Asta Cita, kita dipanggil untuk melakukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam segala dimensi kehidupan, mulai dari pendidikan, birokrasi, ekonomi, hingga ruang-ruang digital,” sambungnya.


Mari jadikan Hari Lahir Pancasila ini bukan sekadar seremonial, tetapi momen untuk memperkuat komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur bangsa.


“Jadikan setiap langkah, setiap kebijakan, setiap ucapan, dan tindakan kita sebagai cerminan dari semangat Pancasila. Kita ingin Indonesia yang maju, bukan hanya secara teknologi, tetapi juga secara moral,” tegasnya.


Peringatan Hari Lahir Pancasila ini harus menjadi pengingat bahwa masa depan bangsa berada di tangan kita. Jika kita ingin mewujudkan Indonesia Raya, maka tidak ada jalan lain selain memastikan bahwa Pancasila tetap menjadi jiwa dalam setiap denyut nadi pembangunan.


“Marilah kita terus bergotong royong, menjaga persatuan, menghargai perbedaan, dan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan. Jadikan Pancasila sebagai sumber inspirasi dalam berkarya, berbangsa, dan bernegara,” tutupnya. (*/Tbn)

×
Berita Terbaru Update