 |
| Yuniar, SPd, Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana MTsN 2 Kota Padang, berbincang hangat dengan wartawan diruang kerjanya |
Padang, MP----- Peristiwa aneh terasa dibalik kunjungan media momenpembaruan.com beserta tim ke MTsN 2 Kota Padang, di Jalan Raya Durian Tarung, Kelurahan Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Pasalnya, para guru di sekolah agama itu, ketika diminta nomor kontak Kepala Sekolahnya kompak menyatakan tidak tahu. Padahal Kepala Sekolah merupakan penyelenggara negara, mestinya akses komunikasi ke publik lebih terbuka.
" Tidak ada nomor kontak Kepala Sekolah, coba tanya ke kaur sekolah pak " kata salah seorang guru.
Bahkan diruang kaur sekolah, tiga orang guru duduk berjejer dalam satu barisan meja, ketika ditanya kaur sekolah, salah satu menjawab sedang keluar. Jawaban yang sama juga disampaikan oleh guru tersebut ketika ditanya posisi Kepala Sekolahnya, bahkan ketika diminta nomor kontak Kepala Sekolah, ia (guru-red) terkesan mengelak memberikan. " Kepala Sekolah ada acara di Bukittinggi, sebaiknya nanti dengan Kaur sekolah " tepisnya.
Pada kesempatan yang sama datang Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana MTsN 2 Kota Padang, Yuniar, SPd, yang kemudian komunikasi dilanjutkan diruangnya.
Menanggapi sikap aneh para guru menolak memberikan nomor kontak Kepala Sekolah, sehingga menimbulkan kesan menutup komunikasi wartawan dengan Kepala Sekolah, dengan sikap yang lugas Yuniar meminta maaf. "Mungkin mereka belum terbiasa dengan wartawan, saya minta maaf " tutur Yuniar.
Menurutnya, yang diutarakan wartawan suatu hal yang wajar ketika mendapati jawaban kurang baik dari para guru, sementara maksud wartawan datang menemui Kepala Sekolah bertujuan baik untuk memperoleh klarifikasi atas informasi yang diperoleh.
" Peristiwa ini jadi masukan penting bagi sekolah, wartawan adalah mitra bagi sekolah dalam menyampaikan program sekolah kepada masyarakat, " ucapnya.
Kepala Sekolah Itu Pejabat Publik !
Afridon media editorial.com merasa aneh sekaligus heran mendapati sikap guru di MTsN 2 Kota Padang yang terkesan menutupi jalur komunikasi dengan Kepala Sekolah. Menurut nya Kepala Sekolah itu adalah pejabat publik, penyelenggara negara yang memimpin di sekolah, sehingga jaringan komunikasi harus nya terbuka kepada publik.
" Kalau jaringan komunikasi kepada Kepala Sekolah ditutupi, tentu akan timbul pertanyaan, ada apa di sekolah ? Kenapa setiap guru yang dimintai nomor kontak Kepala Sekolah nya kompak mengatakan tidak tahu " ujar wartawan bertopi ini menggelengkan kepala.
Afridon berharap, peristiwa ini menjadi perhatian bagi pejabat publik di pemerintahan yang saat ini dipercaya menjalankan amanah negara, patuhi regulasi yang ada terutama soal keterbukaan informasi publik. Dengan lahirnya Undang - Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP), pejabat negara atau penyelenggara negara pada level manapun wajib memperbaiki gaya komunikasi nya, apalagi yang berkaitan dengan publik. (Rj/mp)
