![]() |
| “Habis diguyur hujan, pekerja tetap menghampar aspal pada permukaan jalan yang masih lembab.” |
Padang, MP----- Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah 2 Sumatera Barat, Masudi, ST. MT, menegaskan akan menindaklanjuti informasi media terkait pekerjaan patching (penutupan lubang jalan) yang dilakukan saat kondisi permukaan jalan masih lembab akibat hujan. Ia menekankan bahwa pekerjaan yang dikerjakan pada kondisi tidak ideal dapat memengaruhi ketahanan aspal.
![]() |
| Kendaraan melaju pelan di antara proses pengerjaan aspal yang tengah berlangsung. |
“Kami akan lakukan konfirmasi ke lapangan terkait berita tersebut. Jika mutu tidak tercapai dan terjadi kerusakan, maka harus dilakukan perbaikan dengan pengaspalan ulang,” ujar Masudi singkat melalui pesan WhatsApp, diterima Senin (24/11/2025).
Sebelumnya diberitakan, pekerjaan patching di ruas Jalan Padang - Painan kembali menjadi sorotan publik. Proyek yang disinyalir dikerjakan PT Dekky Karya Bestari itu tetap melakukan pengaspalan meski lokasi kerap diguyur hujan pada Minggu (23/11/2025), tepatnya di KM 39, Nagari Barung-Barung Belantai, Kecamatan Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan.
Dari pantauan lapangan, pekerja terlihat menghampar aspal di permukaan jalan yang lembab. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan publik mengenai kualitas patching, mengingat air menjadi faktor utama yang dapat mengganggu daya rekat aspal dan berpotensi mempercepat kerusakan jalan.
Pelaksana Lapangan, Joni Aprison, saat dikonfirmasi mengakui sulitnya mencari waktu kerja ideal selama musim penghujan. Namun ia menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan langkah antisipatif.
“Bulan ini sulit bekerja karena hampir setiap hari hujan. Tapi sebelum menghampar aspal, kami sudah mengantisipasi dengan menyiapkan kompresor untuk membersihkan dan mengeringkan lokasi,” jelasnya.
Meski begitu, sejumlah pihak mempertanyakan apakah metode pengeringan menggunakan kompresor telah memenuhi kaidah teknis sesuai standar pekerjaan patching. Secara umum, permukaan jalan harus benar-benar kering agar aspal dapat melekat optimal dan tidak mudah rusak dalam waktu dekat.
Publik kini menanti klarifikasi lebih lanjut dari pihak terkait mengenai metode, proses pengawasan, serta kualitas hasil pekerjaan tersebut. Apakah pengaspalan yang dilakukan pada kondisi cuaca basah tetap dapat memenuhi standar mutu yang ditetapkan? (Red-mp)

