-->

Notification

×

Iklan

Iklan Display

Permata Zamrud di Khatulistiwa, Kini Berduka

Minggu, 28 Desember 2025 | Desember 28, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-12-27T23:05:14Z

Penulis:Obral Chaniago


Hembusan angin membawa kabar duka. Sumatera, permata zamrud di khatulistiwa, kini berduka. Banjir dan tanah longsor mengukir kisah kelam di akhir Nopember 2025.


Langit menangis, air mata tumpah ruah tak terbendung. Sungai-sungai mengamuk, meluapkan amarah yang terpendam. Ribuan rumah, saksi bisu tawa dan air mata, kini hanya puing-puing hampa, tersapu arus yang tak kenal ampun. 


Tanah, yang selama ini menjadi pijakan, runtuh dalam dekapan pilu. Jutaan jiwa terdampak, terperangkap dalam mimpi buruk yang nyata. Seribuan nyawa melayang, meninggalkan raga yang tak bernyawa, ratusan orang hilang, terhanyut dalam mesteri alam. 


Ribuan jiwa luka-luka, rintihan pilu terdengar di setiap penjuru. Ratusan ribu rumah penduduk porak-poranda, atap-atap terbang melayang, dinding-dinding runtuh berserakan. Jalan dan jembatan putus, memutus asa dan harapan. 


Jutaan jiwa mengungsi, mencari perlindungan dari amuk alam. Ratusan ribu dievakuasi, tangan-tangan relawan tak kenal lelah, bahu membahu menyelamatkan nyawa. Tragedi Sumatra, ukiran pilu dikanvas kehidupan. 


Dalam duka yang mendalam, terselip asa. Bantuan datang dari segala penjuru, tangan-tangan terulur, hati-hati bergerak. Semangat gotong royong, warisan leluhur, kembali terpatri. Sumatra, bangkitlah, dari puing-puing duka, ukirlah kembali kisah baru, kisah tentang ketabahan, tentang asa, tentang kehidupan.

(*)

×
Berita Terbaru Update